Dangdut Koplo Iringi Kebaktian Gereja [Video]

Grup Dangdut Koplo jadi pengiring kebaktian di sebuah gereja


Berdasarkan judulnya, saya hanya ingin membahas dari sudut pandang musiknya saja bukan pada sisi agama, karena kami bukan ahlinya. Intinya, secara umum musik Dangdut (termasuk genre koplo) sudah bisa diterima oleh semua kalangan, salah satunya adalah Gereja.

Tak disangkal lagi bahwa Dangdut Koplo memang menjadi daya tarik tersendiri. Tak hanya untuk orang-orang yang memang benar-benar fanatik saja, tapi hampir semua kalangan gandrung akan musik yang sedang booming sejak awal 2000-an ini. Tak hanya di lapangan terbuka atau di kafe, di tempat ibadahpun (baca:Gereja), Dangdut Koplo bisa digelar. Tak hanya untuk berhura-hura, senang-senang dan hanya sebagai sebuah hiburan semata, untuk acara religi seperti kebaktian pun bisa dilakukan. Salah satunya adalah upacara kegamaan (kebaktian) yang digelar oleh jemaat gereja KPPM GKJW Wonosalam, Mojokerto, Jawa Timur .

Seperti yang banyak orang tahu, bahwa musik kebaktian gereja identik dengan musik klasik (solo) yang biasanya hanya menggunakan iringan piano saja atau paduan suara, namun pada tgl. 26 Desember 2008 yang lalu, KPPM GKJW Jemaat Wonosalam menampilkan musik kebaktian yang berbeda dari umumnya. Acara kebaktian  yang bertema “Natal Bersama Keluarga” tersebut, semua puji-pujian diringi oleh grup OM. Talenta.



Meski tak diketahui secara pasti mengapa gereja tersebut menggunakan iringan grup koplo untuk acara keagamaan tersebut, yang jelas genre yang satu ini sekarang diterima oleh semua kalangan. Mereka hanya mengambil sisi positifnya saja bahwa semua musik itu indah dan baik, tergantung bagaimana memperlakukan. Digelarnya konser grup koplo di sebuah tempat ibadah tersebut juga menghapus anggapan bahwa genre ini identik dengan hal negatif saja. Dari video tersebut, genre ini juga punya sisi positif, dan bahkan masuk dalam kategori Dangdut Koplo religi.

Sumber: http://www.gkjw.web.id/dangdut-koplo-musik-rohani-alternatif

Konser Terbaik Grup Dangdut Favorit Jogja, OM. Bolo Bolo


Konser terbaik OM. Bolo-Bolo jogja


Dalam rangka memeriahkan hari jadi Koran Merapi yang kedua, Koran merapi bekerja sama dengan instansi terkait menggelar voting terbuka kepada pembaca dan pelanggan untuk memilih satu grup Dangdut favorit yang ada di Jogja (Yogyakarta) tahun 2004-2005. Ada setidaknya 5 grup yang terseleksi, yaitu GILAS  Progressive, Lathansa, Irama Buana, Kalingga dan OM. Bolo Bolo.

Proses seleksi ini berlangsung alami dan membutuhkan waktu sekitar dua bulan (Januari-Maret 2004). Entah apa yang menjadi dasar dan kriteria penilaian dari pihak penyelenggara dalam menyeleksi dan memasukkan ke 5 grup tersebut dalam daftar. Alami, karena memang tidak banyak yang tahu kalau Merapi menyelenggarakan voting tersebut.

Pada bulan Maret, pihak penyelenggara secara resmi (data sudah terhapus oleh Google) mengumumkan jumlah perolehan suara (voting) yang dikirim dengan cara mengirimkan kupon yang ditempel di bagian belakang kartu pos ke kantor redaksi koran Merapi yang ada di jalan P. Mangkubumi no. 40 Jogja. Sebagai peringkat pertama grup Dangdut favorit pilihan pembaca adalah OM. Bolo Bolo Jogja disusul oleh Irama Buana, Gilas, Lathansa dan Kalingga.

Serah terima penghargaan tersebut berlangsung di Hotel Santika Yogyakarta (foto). Sementara perayaan hari jadi (ulang tahun) koran merapi sendiri berlangsung di THR Purawisata Jogja. THR Purawisata merupakan sebuah tempat hiburan musik Dangdut yang (dulu) sangat terkenal dan menjadi pernah menjadi barometer musisi (grup), penyanyi dan penggemar di kawasan DIY dan sekitarnya, di mana setiap hari secara reguler, tempat ini selalu ada pentas Dangdut live. Bahkan menjadi sebuah rutinitas oleh beberapa turis Mancanegara yang suka Dangdut. Sayangnya, sekarang acara reguler yang sudah berlangsung puluhan tahun tersebut ditiadakan.

Mungkin bagi anda yang penasaran (bagi yang belum tahu), bagaimana permainan musik dan penampilan grup tersebut, kami dengan sengaja persembahkan beberapa video konser terbaik OM. Bolo Bolo yang terpilih sebagai grup Dangdut favorit Jogja tahun 2004 dalam event Hari Jadi Koran Merapi kedua yang berlangsung di THR Purawisata.


Itulah beberapa video konser terbaik yang dimiliki oleh grup yang berdiri pada Desember 2003. Bila gambar dan audionya kurang bagus mohon maaf, karena memang kualitas sound panggung seperti itu adanya, sementara untuk kualitas gambar, disebabkan karena masternya vcd yang sudah rada eror (8 tahun) dan juga proses konverting/editing yang kurang maksimal.

Jika sobat ingin menilai, tolong jangan menilai dari sisi audio dan visualnya, sudah pasti jelek. Mungkin lebih baik anda menilai dari sisi musikalitas (permainan skill individu pemain), perform dan kekompakan. Sebagai bukti lain kalau grup ini layak menyabet penghargaan itu adalah saat grup ini dipercaya untuk mengiringi sang raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama dalam rangka pelantikan pengurus PAMMI DPD DIY tahun 2006, silakan simak videonya di tautan ketika Rhoma Irama diringi grup lain.

Artis Dangdut Seksi Jogja Buat Video Klip Pribadi

Artis Dangdut Jogja buat video hot klip pribadi

Artis Dangdut Seksi Jogja buat video klip pribadinya untuk rencana peluncuran lagu perdananya yang berjudul "Dalam Diam" karya asli Deden Mahdyana (gitaris GILAS band humor TPI) baik dari lagu maupun aransemen musik dan juga pengisi semua alat musik itu sendiri, terkecuali seruling.

Berawal dari panggung ke panggung, biduan  yang tak kalah seksi dengan Jennifer Lopez ini  :), begitu menyukai musik dan lagu bercorak India. Untuk itu ia ingin sekali memiliki koleksi lagu pribadi yang berisi tembang bernuansa India.

Melihat potensi dan keinginan Eny, yang memang memiliki karakter suara yang cocok, Deden sebagai teman sepanggungnya baik di kafe maupun outdoor menawarinya untuk mencoba take vokal di studio mininya. Mendengar tawaran tersebut, Eny pun tanpa pikir panjang langsung menerimanya. Dan hanya beberapa hari saja, lagu tersebut sudah siap untuk dipublikasikan

Sayang, terbatasnya dana dan juga minimnya peralatan dalam pembuatan video klip (karena memang tujuan awalnya  hanya untuk koleksi pribadi), sampai saat ini, lagu tersebut hanya dalam versi mp3 dan itupun baru satu lagu.

Namun, Eny tak kehabisan akal. Sebagai promosi (dalam rangka mencari donatur dalam pembuatan klip tersebut), ia tetap berusaha bagaimana caranya agar lagu ini bisa ditampilkan di sosmed seperti Youtube. Karena jika hanya dalam bentuk mp3 dijamin tidak akan bisa diupload ke Youtube.

Setelah cari info kesana kemari, akhirnya ia menemukan jawabannya untuk tetap membuat video klip (atau apalah namanya untuk jenis video seperti di bawah ini) untuk lagu tersebut, yaitu menampilkan beberapa koleksi foto seksinya saat ia menekuni seni fotografi disertai lagu hasil rekamannya. Dan akhirnya bisa di upload di youtube.

Dan inilah video klip pribadi tersebut;


Semoga saja ada produser atau siapa saja yang bersedia menjadi promotor bagi Eny untuk mendanai pembuatan video klipnya yang memang membutuhkan biaya yang sangat besar.

Turis Mancanegara Pun Suka Nonton Pentas Dangdut

Foto Ilustarasi turis mancanegara suka nonton dangdut

Ada beberapa turis mancanegara yang suka nonton pentas Dangdut saat datang ke Indonesia, baik hadir secara langsung di lapangan atau tempat terbuka, kafe dangdut atau melalui layar kaca, televisi dan juga internet.

Seperti salah seorang teman saya asal Belgia (Van Moore, mahasiswa di sebuah PTN Jogja dan sedikit menguasai bahasa Indonesia dan juga bahasa jawa) yang begitu suka dengan setiap event pentas dankdut, terutama di Purawisata.

Hampir tiap malam, mahasiswa yang kos di sekitar Jalan Kaliurang ini tidak pernah absen datang ke tempat yang menjadi barometer hiburan Dankduth Jogja (sebelum tutup). Dan saking seringnya, sayapun kenal dengan dia di tempat tersebut.

Menurutnya, ia menyukai musik ini semenjak datang ke Indonesia. Sebelumnya, ia sama sekali tak mengenal jenis musik ini. Iapun sebenarnya penggemar berat lagu-lagu The Beatles. Namun rasa sukanya itu langsung berubah ke musik ini ketika dia mendengarkan lagu-lagu koleksi Evie Tamala, khususnya tembang yang berjudul Dokter Cinta.

Sejak saat itulah dia mulai menyukai salah satu musik asli Indonesia dan bahkan bisa dikatakan kecanduan. Di kost dia, banyak terdapat vcd original lagu Evie Tamala, Mansyur S, dll dan juga beberapa koleksi pentas grup koplo.

Bagi saya sendiri, mengenal turis manca yang menyukai musik produk bangsa ini tidak terlalu mengejutkan, karena tentu lebih membanggakan ketika saya baru tahu kalau musik Dangdut di luar negeri berkembang cukup pesat. Sebagai contohnya adalah lahirnya beberapa grup Dangdut di Jerman dan juga bertambah banyaknya penyanyi baru dan grup Dangdut Jepang.. Akan tetapi satu yang menarik darinya adalah ia begitu cepat berpindah haluan. Dari penggemar grup band legendaris yang begitu terkenal di jagat ini (The Beatles), menjadi seorang Dangduter sejati.

Inilah Pentas Rhoma Irama Saat Diiringi Grup Lain

Inilah gaya pentas Rhoma Irama diiringi grup lain
Banyak yang bilang kalau Rhoma akan menolak jika dia menerima job nyanyi tanpa grup yang turut serta mengangkat popularitasnya, Soneta, sekalipun itu adalah karaoke asli kaset/vcd  tembang-tembang koleksi beliau sendiri (dan juga Soneta tentunya). Oleh karenanya banyak yang menilai jika ada sebuah grup yang pernah menjadi pengiring pentas beliau meski hanya membawakan satu atau dua buah lagu, itu adalah hal yang patut dibanggakan.

Memang dulu waktu saya masih SMA pernah membaca berita di sebuah surat kabar ketika beliau selesai dakwah dan pengajian di suatu desa (kalau tidak lupa, di sekitar semarang), oleh panitia beliau diminta untuk menyanyikan sebuah lagu dengan fasilitas yang sudah dipersiapkan. Namun beliau menolaknya, dengan alasan tidak pada event yang tepat terlebih tanpa Soneta.


Akan tetapi untuk kali ini, beliau bersikap tidak seperti yang sudah saya ceritakan. Dalam rangka pelantikan pengurus PAMMI DIY tahun 2006, atau tepatnya beberapa hari setelah terjadinya gempa yang melanda Jogja, sang Raja ternyata bersedia menyanyikan beberapa buah karyanya yang diiringi oleh salah satu Grup terbaik Jogja, OM. Bolo-Bolo sesaat setelah melantik beberapa pengurus PAMMI yang terpilih. Apakah mungkin sebagai "hadiah" bagi pengurus baru atau sebagai hiburan bagi tamu undangan (tertutup) yang sedang terkena musibah. Yang tahu jawabannya hanya Bang Haji sendiri..:)

Panitia yang sebelumnya tidak menyangka bahwa Ketua Umum PAMMI pusat ini akan bersedia mementaskan beberapa tembangnya dengan diiringi oleh Bolo-Bolo Jogja,  hanya menyediakan sound system, dan kamera seadanya saja. Sehingga hasil recording baik audio atau videonya kurang maksimal. Lalu seperti apa hasil pentas Rhoma Irama saat diiringi grup lain, bukan Soneta. Apakah pentas beliau sama seperti ketika beliau bersama Soneta dengan sekaligus memetik gitar?.

Untuk lebih jelasnya silakan simak 3 buah video berikut ini. Ada 3 buah tembang yang beliau nyanyikan. Pertama Syahdu, Melody Cinta dan Kehilangan (feat)





Biduan Jogja Ini Tak Kalah Seksi Dengan Jennifer Lopez

Biduan Jogja ini tak kalah seksi dengan Jennifer Lopez

Dalam kedua gambar hasil fotografi di atas, secara body, saya pribadi berpendapat biduan Jogja ini tak kalah seksi dengan Jennifer Lopez. Foto yang merupakan koleksi pribadi biduan tersebut merupakan salah satu aktifitas lain selain sebagai pedangdut.

Ya, penyanyi juga memiliki sisi lain kehidupan, sebagaimana profesi yang ditekuni orang lain pastinya juga memiliki sisi kehidupan lain. Demikian halnya dengan Eny Rosita dan juga J-Lo.

Wanita berparas cantik asal Purworejo ini telah bergelut di panggung Dangdut sejak tahun 2005, ketika ia sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta Jogja. Ia sengaja menjadi seorang biduan demi membiayai kuliahnya sendiri dan juga untuk membantu ekonomi keluarganya yang pas-pasan.

Sebagai biduan, penampilan Eny ketika di atas panggung menurutnya tidaklah terlalu vulgar, baik saat bergoyang atau caranya berpakaian jika dibandingkan dengan artis-artis lain di Jogja. Ia tampak lebih kalem, sopan dan bahkan terkadang kocak dan lucu. Ia juga memiliki kualitas suara yang bisa dibilang bagus.

Lain di panggung (karena membawa identitas Dangdut), lain pula dengan aktivitas di luar panggungnya terutama ketika berakting di sesi pemotretan (fotografi). Di depan kamera, Eny justru tampil lebih berani (buka-bukaan) dan seksi, bahkan kalau menurut pendapat saya pribadi, biduan Jogja ini tak kalah seksi dengan Jennifer Lopez.

Saat ini Eny Rosita telah membentuk grup duet bersama Ana Velisa yang bernama Duo Lobang (lombok abang).
Diberdayakan oleh Blogger.