Sudah menjadi hal yang wajib bagi sebuah grup saat pentas dengan mengawali lagu-lagu Dangdut klasik sebagai musik instrumentalia atau dalam bahasa panggungnya disebut musik tanpa syair (maksudnya vokal/penyanyi). Hal wajib ini sepertinya sudah menjadi turun-temurun untuk grup-grup Dangdut di tanah air baik pra atau pasca lahirnya koplo. Mengapa?. Pertama, sudah menjadi tradisi,  kedua, untuk menarik dan mengundang penonton yang masih di luar area panggung, ketiga sebagai ceksound ulang sebelum pentas inti dipertontonkan agar tercipta hormonisasi sound dan yang terakhir adalah sebagai pemanasan bagi musisi .

Lalu siapa yang menyanyikan atau menjadi "vokal" bagi teman-teman musisi lain sebagai pathokan (pemain drum, gendang, bass, piano dan tamborin?. Sudah pasti alat musik melodilah yang paling sering menjadi pengganti vokal untuk pathokan bagi mereka yang memainkan alat perkusi,  terutama untuk pemain gendang, piano dan juga bass. Alat musik yang paling umum menjadi pengiring (pengganti vokal) adalah seruling, lead guitar dan keybord string. Namun terkadang, untuk grup Dangdut yang lebih besar dan menggunakan alat musik additional (lebih lengkap) seperti saxophone atau biola, bisa juga menjadi pengisi lirik pengganti penyanyi. Cara untuk menyanyikannya pun saling bergantian. Ada yang diawali oleh seruling terlebih dulu, lalu disambung lead guitar dan diakhiri oleh lead keyboard, atau sebaliknya tergantung kebijakan arranger atau musisi di masing-masing grup.

Sayangnya, tidak semua acara live Dangdut, terutama yang on air (layar kaca/televisi) menggunakan instrumentalia dengan mementaskan lagu-lagu Dangdut tanpa vokal. Hanya grup Dangdut di daerah-daerah yang wajib memainkan musik instrumentalia sebelum pentas inti, dan itupun sifatnya off-air. Ada grup yang hanya memainkan sebuah tembang saja, ada juga yang 2 buah lagu dan terkadang ketika penyanyi belum tampak satupun, bisa mencapai 3-4 buah tembang instrument.

Lagu Dangdut klasik yang sering digunakan untuk instrumentalia

Meski banyak sekali lagu Dangdut klasik, tapi tidak semuanya digunakan untuk instrumentalia, hanya beberapa saja dan berikut ini adalah daftarnya :
  1. Pertemuan. Koleksi Rita Sugiarto cipt. Bambang SL. Lagu ini bertempo lambat dan iramanya pun lembut. Alat musik yang jadi "vokal" dalam lagu ini biasanya diperankan oleh pemain suling (awal syair), reff dimainkan oleh melody guitar dan bait terakhir dimainkan oleh keyboard. Namun, ada pula yang full melody sejak dari reff hingga sebelum ke awal (suling)
  2. Antara Teman dan Kasih. Koleksi Riza Umami Cipt. Rhoma Irama. Tembang ini bahkan lebih lambat dari yang disebut pada point satu untuk versi aslinya. Alat musik yang menjadi "penyanyi" di awali dengan ral oleh lead guitar, lalu dilanjut dengan seruling pada syair pertama hingga reff dan setelah interlude bagian refference di isi oleh keyboard (oboe, violin, string, chorus dll, tergantung selera pemain keyboard), dan diakhiri oleh lead guitar, seperti pada video koleksi Om.Palapa di bawah ini :

  3. Seruling Asmara. Bertempo sedang, dipopulerkan oleh Intan Ali. Alat musik yang menjadi pemeran pengganti vokal diawali oleh keyboard lead dan juga reff, namun ada pula yang diisi oleh lead guitar.
  4. Berdarah Lagi - Elvi Sukaesih cipt. Rhoma Irama. Lagu ini bertempo lumayan cepat dan pemain yang menjadi pengisi 'vokal' diawali oleh seruling, reff = keyboard lead atau terkadang juga guitar lead
  5. Merinding, Koleksi Itje Trisnawati. Tempo hampir sama juga dengan tembang yang berjudul Sengaja. Adapun pengisi vokalnya diawali oleh seruling dilanjut guitar dan untuk bagian reff adalah jatahnya keyboard lead
  6. Sepiring Berdua - Ida Laila. Tempo hampir sama pula dengan nomer 3. Adapun pengisinya diawali oleh keyboard lead, refferen adalah jatah guitar lead.
  7. Gelisah - Camelia Malik Cipt. Reynold Panggabean (OM.Tarantulla). Tempo bitnya cukup rancak (tidak cepat), biasanya diawali oleh keyboard lead, dilanjut seruling pada reff
  8. Sebuah Janji -  Evie Tamala Cipt. Imam S Arifin. Lagu dan musiknya sangat lembut dan temponya juga lambat. Diawali oleh vokal seruling sedangkan refferen diperankan oleh pemain keyboard lead hingga akhir.
  9. Pengorbanan. Dipopulerkan Mansyur S, pemain yang melagukan pada tembang ini bermacam-macam, ada yang diawali keyboard ada pula yang diperankan oleh seruling.
  10. Pengobat Rindu (Elvy S), Petualang Cinta (Elvy S), Kugapai Cintamu (Rita Sugiarto), Ratapan Anak Tiri (dulu sering dimainkan oleh GILAS Progressive Jogja), Duka (Evie Tamala), Rembulan dan Selamat Malam (Evie Tamala), Izinkanlah (Elvi Sukaesih), Bunga Sedap Malam (Soneta Femina, sering dipentaskan oleh grup-grup di pasar malam), Hujan Gerimis (Rita Sugiarto), Jangan Marah (Rita), Idaman Hati (Rita S), Sengaja (Elvy S), Cinta Segitiga (Rita S), Colak-colek (Camelia Malik (OM. Tarantulla), Kenangan (Elvy S), Kegagalan Cinta (Rhoma Irama), Badai Biru (Itje Trisnawati), Rindu Berat (Itje Trisnawati), Kasih Sayang (Elvi S).
Itulah daftar lagu-lagu Dangdut klasik dan lawas(original nonkoplo) yang biasanya dijadikan sebagai musik pembuka atau instrumen (bahasa panggung) yang diwariskan dari generasi ke generasi yang pernah saya dengarkan (waktu kecil), dan pernah saya mainkan (waktu sebagai pemusik) bersama beberapa grup yang pernah saya tergabung di dalamnya (Gilas Jogja, Bolo-Bolo Jogja (Sekarang Bolo Dewo), Jogja Selection, Purawisata All Star, Jogja Top Star, New Gabel Jatijajar, Ki Ageng Ganjur Jogja).

Sekedar mengulang apa yang sudah saya katakan di atas, biasanya sebuah grup akan mengawali instrumen dengan tembang bernuansa lembut dan bertempo lambat terlebih dahulu, misalnya Pertemuan, Sebuah Janji, Antara Teman dan Kasih dll, lalu dilanjutkan dengan tembang yang bertempo cukup cepat dan rancak seperti Siapa, Cinta Segitiga, Pengobat Rindu, Merinding, Gelisah dll. Dan hingga detik ini, saya belum pernah mendengar ada sebuah grup yang memainkan musik instrumentalia dari koplodut (asli) dan campursaridut (asli) atau tembang dari koleksi Dangdut Remix atau Disco. Bagaimana dengan sobat?
Author image
About the Author :

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer nec odio. Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi. Nulla quis sem at nibh elementum imperdiet. Duis sagittis ipsum.

Connect with him on :

Diberdayakan oleh Blogger.